Minggu, 23 Desember 2018

Sewa Mobil Alasan Dipakai Kerja, Ternyata Digadaikan untuk Bayar Utang

Yon Purwosiwi Karyono, 30, terpaksa mendekam di tahanan Polsek Karangpilang. Sebabnya, pria yang tinggal di Jalan  Kebraon Utara VII Blok AJ itu terbukti melakukan penggelapan mobil Daihatzu Xenia dengan nomor polisi (nopol) L-1542-L milik Dwi Yuliatin Kavia, pemilik rental mobil yang tinggal di Jalan Kebraon Utara VII Blok AK, Surabaya.Aksi penggelapan itu bermula saat pelaku menyewa mobil korban untuk keperluan kerja di proyek bumbu racik di pabrik makanan ringan. Korban sepakat dengan pelaku untuk menyewakan mobilnya dengan tarif Rp 4,2 juta per bulan.

Setelah pembayaran, mobil pun diambil pelaku. Tapi selepas itu, mobil tidak dipakai kerja. Tapi malah digadaikan ke seseorang melalui DN, dengan harga Rp 25 juta dengan perjanjian tiga bulan akan diambil. Namun setelah sebulan lebih dan sudah jatuh tempo, mobil tak kunjung dikembalikan. Korban yang penasaran lantas menghubungi pelaku untuk membayar sewa mobil surabaya lagi atau mengembalikan mobil. "Karena mobil tak kunjung kembali, korban melapor dan kemudian kami tindaklanjuti," ujar Kanit Reskrim Polsek Karangpilang, Iptu Marji Wibowo, Minggu (16/12).

Marji menjelaskan, setelah dilakukan penyelidikan, ternyata mobil benar digadaikan pelaku. Kemudian polisi yang sudah mengantongi identitas dan alamat pelaku langsung melakukan penangkapan. "Barang bukti mobil masih belum ditemukan," jelasnya.

Saat dilakukan pemeriksaan, tersangka mengaku memang benar mobil telah digadaikan melalui DN. "Dari gadai itu saya menerima uang Rp 21 juta," ucap tersangka. Bapak dua anak itu mengaku uang hasil gadai itu digunakan untuk keperluan pribadi dan membayar utang. Sedangkan alasan mobil akan dipakai kerja hanyalah akal-akalan pelaku untuk memuluskan aksi jahatnya. Dari tangan tersangka, polisi menyita barang bukti surat serah terima, 1 buah handphone (HP), dan foto copy STNK mobil. Atas perbuatannya, tersangka dikenakan pasal 378 dan 372 KUHP tentang penipuan dengan penggelapan.

Mau Wisata ke Gunung Tangkubanparahu Bandung? Coba 7 Aksi Ini!

GUNUNG Tangkubanparahu di Kabupaten Bandung Barat, Jawa Barat, masih menjadi favorit wisatawan. Ikon wisata Bandung ini menyuguhkan panorama tiga kawah besar yang indah dengan suasana yang sejuk. Konsep wisatanya pun berbeda, wisatawan tak perlu bersusah payah mendaki gunung karena puncaknya bisa dicapai dengan kendaraan.

Beberapa pengunjung wisata biasanya menggunakan jasa rental mobil Bandung sebagai alternatif transportasi untuk mencapai tempat ini. Selain itu, memilih rental mobil Bandung tentunya akan membuat Anda terhindar dari kelelahan hingga kehujanan saat di perjalanan. Selain menawarkan pemandangan, ada banyak aktivitas menarik yang bisa Anda coba di Gunung Tangkubanparahu . Simak rekomendasi beberapa agenda yang wajib dilakukan agar liburan semakin menyenangkan:

Melihat keindahan Kawah Ratu

Kawah Ratu merupakan puncak sekaligus kawah terbesar di Tangkubanparahu. Inilah atraksi utama sekaligus lokasi favorit berfoto, sebab kepulan asap putih yang menyembur dari dalam kawah memberikan efek yang dramatis. Namun, wisatawan dilarang mendekati area kawah karena uap panas dan bau belerang yang menyengat sangatlah berbahaya.

Berburu sunrise di Kawah Upas

Tak jauh dari Kawah Ratu, terdapat Kawah Upas yang memiliki ukuran kawah lebih kecil. Untuk mencapainya, Anda harus trekking selama 45 menit di tengah suasana yang alami nan menyejukkan. Ketika sampai, sepanjang mata memandang yang terlihat adalah dinding-dinding kawah dengan dikelilingi hutan yang rimbun nan hijau. Menariknya lagi, puncak Kawah Upas menjadi salah satu spot melihat matahari terbit terbaik di Bandung.

Merendam kaki di Kawah Domas

Kawah Domas terletak di dataran yang lebih rendah dari Kawah Ratu dan Kawah Upas. Di sini, Anda diperbolehkan turun ke area kawah karena terdapat kolam-kolam kecil air panas alami untuk merendam kaki. Tak hanya itu saja, Anda juga bisa mencoba pijat relaksasi menggunakan lumpur Kawah Domas, yang diyakini bermanfaat untuk kesehatan.

Berburu jajanan

Usai seharian mengelilingi semua kawah, saatnya Anda beristirahat dan menikmati kuliner. Ada banyak kios-kios penjual makanan yang patut dicoba seperti ketan bakar, jagung bakar, mi instan, susu jahe, kopi, dan lainnya. Sambil mengisi perut, Anda pun bisa duduk santai sambil menikmati keramaian dan keindahan kawah dari kejauhan.

Belanja souvenir untuk oleh-oleh

Penjualan souvenir dan kerajinan tangan juga banyak dijumpai di sini. Anda bisa membeli kaos bertuliskan ‘Tangkuban Perahu’ atau ‘Bandung’, mainan, gelang, angklung, dan lainnya. Soal harga tak usah khawatir, harganya tidak jauh berbeda dari yang dijual di pasar oleh-oleh.

Berkeliling naik kuda

Tak mau lelah melakukan trekking untuk menjelajahi kawah? Tak masalah, sebab Anda bisa memilih berkuda sambil menikmati indahnya pemandangan sekitar. Aktivitas ini pun dijamin aman karena ada pemandu kuda yang selalu menemani selama perjalanan.

Berkemah

Bagi pecinta alam, kaki Gunung Tangkubanparahu menjadi spot favorit untuk berkemah. Di tempat ini, Anda bisa menikmati sensasi hidup berdampingan dengan alam terbuka. Apalagi, hutan pinus yang lebat dan udara pegunungan yang sejuk kian menambah atmosfir kemping menjadi lebih berkesan.

Liburan ke alam terbuka seperti gunung tentu menyenangkan. Udaranya segar dan pemandangannya indah. Apalagi, ada banyak aktivitas yang bisa dilakukan untuk memberikan pengalaman berbeda maupun sederet manfaat lain.

Tertarik untuk mengunjunginya? Gunung Tangkuban Perahu dapat diakses menggunakan kendaraan pribadi. Bagi wisatawan dari luar Bandung, sebaiknya menggunakan jasa rental mobil Bandung, terutama jika Anda liburan bersama keluarga atau teman. Mobil sewaan biasanya menyediakan sopir yang mengetahui seluk beluk kawasan tersebut, terlebih kondisi jalan menuju puncak cukup terjal, berkelok-kelok, dan licin saat musim hujan.

Oleh karena itu, jangan ragu untuk memilih jasa rental mobil Bandung. Selain harganya terjangkau, sudah ada banyak penyedia sewa mobil di Bandung yang bisa dipilih sesuai harapan sehingga perjalanan menjadi nyaman dan aman, misalnya Traveloka. Apa pun rencana Anda, pastikan pesan rental mobil Bandung secara online karena lebih banyak keuntungannya seperti  dapat membandingkan harga dari banyak penyedia dalam satu aplikasi/situs saja. Selamat merencanakan liburan!

Selasa, 03 April 2018

TRMS Banjarnegara 'Ngangsu Kaweruh' di Gembira Loka Yogyakarta Zoo

Untuk mengelola obyek wisata yang baik dan benar, maka Taman Rekreasi Margasatwa Serulingmas (TRMS) Banjarnegara, Jawa Tengah, Rabu (28/3) studi banding di Gembira Loka Zoo (GL Zoo) Yogyakarta. 

Rombongan karyawan yang dipimpin langsung oleh Direktur Perumda TRMS Serulingmas, Banjarnegara, Lulut Yekti diterima langsung oleh Kabag Pemasaran GL Zoo, Yossy Hermawan di ruang pertemuan kebun binatang terbesar di Jateng dan Daerah Istimewa Yogyakarta.

Usai diterima pengelola Gembira Loka Yogyakarta Zoo rombongan karyawan TRMS yang berjumlah 36 orang tersebut, langsung mengunjungi zona reptil dan amphibi serta taman burung.  Mereka juga melihat pengelolaan manajemen dan keanekaragaman satwa yang dimiliki kebun binatang tersebut.

Direktur Lulut Yekti mengharapkan, ke depannya bisa menjalin kerjasama dengan GL Zoo,  baik dalam pemasaran wisata (paket wisata) maupun dalam hal saling tukar-menukar satwa yang saling menguntungkan. ''Misalnya, koleksi satwa GL Zoo yang berlebih bisa dihibahkan ke kami,'' ujar Lulut Yekti.

Sebelum menyaksikan pentas satwa terampil yang digelar gratis bagi pengunjung, rombongan karyawan TRMS mendengarkan paparan dari Yossy. Ia didampingi Kabag Humas dan Kabag Pendidikan GL Zoo Khrisyanto Agung Wibowo dan Muh. Fazir Safruddin, serta Kanit Kesehatan Hewan setempat drh Karyati. 

Harta Karun Emas Wonoboyo Candi Ijo Yogyakarta Sempat Diduga Barang Curian atau Hasil 'Mbegal'

Temuan harta karun emas Wonoboyo menerbitkan pertanyaan, pada zaman apakah benda itu dibuat atau ada?

Betulkah Wonoboyo ini situs permukiman, bahkan komplek kedaton pada masa itu?

Peneliti sejarah Bugie Kusumohartono memulai telaahnya dengan menyebut dataran antara Kali Kuning di barat dan Kali Wedi di timur, merupakan kawasan dengan tinggalan arkeologik sangat tinggi pada abad 9.

Ciri Buddhisme tampak menonjol, ditandai kehadiran sederet candi mulai Kalasan, Candi Sari, Candi Sewu, Candi Plaosan, Candi Lumbung, Candi Sojiwan, dan stupa di Dawangsari, dekat Candi Barong sekarang.

Namun kehadiran bangunan Buddhism itu juga berselingan dengan monumen megah Siwa yang dikenal dengan nama Candi Loro Jonggrang atau Candi Prambanan yang sekarang.

Beberapa candi Siwa pendukungnya ada di Sambisari, Kedulan, Candi Ijo Yogyakarta, dan Ratu Boko.

Dilihat dari konsentrasi keberadaan peninggalan arkeologik yang sedemikian masif, Bugie merujuk kecenderungan bangunan keagamaan ini umumnya berhimpitan dengan pusat-pusat kehidupan politik semasanya.


Situs temuan harta karun Wonoboyo, terletak sekitar 3 hingga 4 kilometer sebelah timur Kali Wedi. Temuan penting lain selain harta karun emas, ada jejak permukiman kuno di Dusun Plosokuning.

Temuan emas itu sekitar 90 meter di sebelah timur jejak permukiman kuno ini.

Ini mendekatkan kemungkinan keterkaitan antara harta karun emas itu dengan permukiman kuno di lokasi berdekatan.

Beberapa peneliti yang dikutip Bugie menduga di permukiman kuno Plosokuning itu ada penghuninya yang memiliki strata sosial sangat tinggi karena menguasai benda-benda regalia atau emblems of royalty.

Namun, ekskavasi yang pernah dilakukan Balai Arkeologi, Arkeologi UGM, dan Suaka Peninggalan Purbakala beberapa bulan sesudah temuan harta karun emas, mengindikasikan hal lain.

Di sebelah timur permukiman kuno Plosokuning terdapat batas berupa pagar artifisial. Sementara harta karun emas Wonoboyo ditemukan di luar kawasan itu, dan saat ditemukan tidak ditemukan jejak pembatas apapun di sekitarnya.

Widodo (58), orang yang pertama kali menemukan guci berisi emas, mengaku tidak mendapati pembatas atau pelindung apapun di sekitar lokasi temuan. Misalnya, susunan batu di sekelilingnya.

"Guci itu seperti ditanam di lubang tanah, atau diletakkan begitu saja," kata Widodo.

Guci paling besar saat pertama kali cangkulnya mengenai benda itu, ada dalam posisi agak miring atau hampir roboh. Di atasnya bertumpukan piring, bokor, baskom, dan benda-benda lain.

Widodo yang petani, benar-benar heran dengan temuan itu. Terutama keletakan harta karun tersebut yang seolah-olah diletakkan begitu saja.

"Apa mungkin itu hasil begal atau pencurian, kemudian disembunyikan?" tanyanya.

"Jika hasil begal atau nyuri, mengapa terus terpendam hingga zaman sekarang. Apa mungkin begal atau pencurinya mati, sehingga tak ada yang tahu keberadaan harta karun itu," lanjutnya.

Bugie yang meneliti secara spesifik aspek situs Wonoboyo dari sisi keletakan jenjang permukimannya, justru menemukan petunjuk lain. Jejak permukiman kuno di sebelah barat lokasi temuan emas, dari sisi umur, lebih muda, yaitu jejak abad XIV-XV Masehi.

Penelitian Prof Dr Timbul Haryono dan Dr Riboet Darmosutopo, harta karun emas Wonoboyo dilihat dari cirinya berasal dari abad IX. Benda-benda itu berciri produk untuk bangsawan elite, bahkan kemungkinan properti raja.

Jadi intrepretasi sementara, permukiman kuno di Plosokuning dan harta karun emas Wonoboyo tidak ada kaitannya.

Bugie menengarai permukiman kuno itu ada pada level wanua (desa), sehingga ia memastikan emas itu tidak berkorelasi dengan kehidupan strata wanua.

Posisi dataran kuno yang saat ini tertutupi endapan lahar sejak berabad lalu, menurut Bugie masih memungkinkan akan ada petunjuk penting di bawah permukaan tanah.

Titik temuan harta karun emas Wonoboyo dulu berada sekitar 1,5 meter di bawah permukaan tanah saat itu.

Titik temuan itu kini sudah lenyap, karena sesudah penemuan dan penelitian lanjutan, tanah di lokasi itu kembali dikeruk.

Level dasar permukaan sawah sekarang sekitar tiga meteran di bawah permukaan dataran pada tahun 90an.

Tiga peneliti geografi, Sunarto, Soenarso Simoen, dan Jamulya, mendapati kawasan Wonoboyo berasal dari induk endapan lahan dan endapan fluvial hasil rombakan bahan letusan gunung Merapi.

Perkembangan tanah di situs Wonoboyo masih dalam tahap awal, termasuk jenis rtanah regosol yang belum mengalami diferesial horison.

Dari survei lapangan, situs Wonoboyo ada pada lapisan budaya masa lampau yang terkubur endapan lahar rata-rata setebal 200 cm.

Di bawah endapan lahar ini pernah terbentuk tanah yang di atasnya ada aktivitas penduduk, yang teridentifikasi pernah memanfaatkan batuan (exsitu) yang berasal dari sumber di bentang perbukitan Baturagung di perbatasan Klaten-Gunungkidul.

Dari survei geolistrik, kawasan situs Wonoboyo yang meninggalkan jejak permukiman kuno, terbentang melebar ke utara hingga melompati jalan lingkar Dusun Plosokuning.

Kamis, 23 Maret 2017

Ada 109 Kasus Tenaga Kerja Restoran Di Surabaya Belum Tertangani, Pemkot Surabaya Tiga Kali Surati Pemprov Jatim

Pasca pengalihan kewenangan tim pengawas tenaga kerja dari kota ke provinsi akibat UU No 23 Tahun 2014, masih banyak tenaga kerja yang memiliki masalah wadul ke Dinas Tenaga Kerja (Disnaker) Kota Surabaya.

Kepala Disnaker Surabaya Dwi Purnomo, Kamis (23/3/2017) mengungkapkan, kasus yang kini dilimpahkan ke pemerintah provinsi tembus di angka 109 kasus.

"Sampai akhir tahun kemarin ada 86 kasus yang kami limpahkan. Tapi bulan Januari dan Februari masih ada yang datang ke kami untuk mewadulkan permasalahan di perusahaan, makanya kasus yang kami limpahkan bertambah jadi 109 kasus," ucap Dwi.

Sayangnya, hingga saat ini belum ada perkembangan dari kasus perrmasalahan tenaga kerja yang sudah dilimpahkan kota Surabaya ke pemerintah provinsi.

Ini diketahui Dwi lantaran pekerja masih berupaya ke kota untuk menanyakan penyelesaian kasus mereka dengan perusahaan.

Baik itu soal gaji yang tidak dibayarkan, gaji yang tidak sesuai UMK, dan beberapa masalah lain.

"Ini juga kami sayangkan. Kami sudah menyurati pemprov sebanyak tiga kali. Terakhir saat peringatan hari pekerja, namun sampai saat ini masih belum ada tanggapan dan penyelesaian," ucap Dwi.

Ia berharap pemprov bisa segera memberikan perhatian pada kasus tenaga kerja ini agar pekerja bermasalah tidak terkatung-katung nasibnya.

"Kami khawatir nanti akan ada gejolak di kalangan pekerja jika kasus mereka tidak segera tertangani," imbuhnya.

Lebih lanjut disampaikan Dwi, biasanya dalam penyelesaian kasus di Disnaker Kota Surabaya maksimal bisa rampung 40 hari.

Jika ada pengaduan pelanggaran di perusahaan restoran di Surabaya, Disnaker Kota Surabaya akan segera memeriksa.

"Kalau memang ada pelanggaran, maka akan kita beri surat peringatan. Sampai tiga kali. Kalau masih nggak ada tanggapan Kan naik ke penyidikan," ucap Dwi.

Menanggapi hal ini Ketua Konfederasi Serikat Pekerka Seluruh Indonesia (SPSI) Kota Surabaya Dendy Prayitno meminta agar pemprov segera menindaklanjuti kasus yang sudah dilimpahkan dari kabupaten kota ke pemrov.

"Sebab kami juga menunggu agar permasalahannya cepat ditangani, agar bisa kembali bekerja dengan tenang," ucapnya.

Ia meminta pemprov agar segera membentuk pola penanganan atas kasus perselisihan yang terjadi antara pekerja dan perusahaan.